 |
| Pendiri Koalisi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi (KAMPAK), Asroruddin Hsb, S.H. |
Batu Bara, Ucup News.com
Pendiri Koalisi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi (KAMPAK), Asroruddin Hsb, S.H., menilai tudingan korupsi terhadap Bupati Batu Bara Baharuddin Siagian tidak berdasar dan sarat muatan politik. Pernyataan itu ia sampaikan menanggapi aksi unjuk rasa yang digelar salah satu kelompok di depan Gedung KPK, Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Menurut Asroruddin, kelompok tersebut keliru memahami Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Tahun 2024 yang dijadikan dasar dalam tudingan kerugian negara sebesar Rp1,79 miliar di Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara.
“Itu temuan terkait kekurangan volume dan mutu pekerjaan fisik pada 10 paket proyek. Itu tanggung jawab penyedia jasa, bukan kepala dinas, apalagi Bupati,” jelas Asro, Jumat (1/8/25).
Ia menambahkan, BPK telah memberi instruksi agar kelebihan pembayaran dikembalikan oleh pihak kontraktor. Dengan demikian, kata dia, tidak ada unsur pidana yang dapat serta-merta dikaitkan dengan Baharuddin.
Lebih jauh, Asroruddin juga membantah tudingan yang menyebut Baharuddin terlibat dalam kelebihan pembayaran proyek senilai Rp7,15 miliar. Pasalnya, audit tersebut dilakukan terhadap laporan tahun 2024, sedangkan Baharuddin baru dilantik sebagai Bupati Batu Bara pada 20 Februari 2025.
“Temuan itu jelas berasal dari periode sebelum beliau menjabat. Tidak adil jika dimanipulasi seolah-olah beliau yang bertanggung jawab,” tambahnya.
Asroruddin menduga isu ini sengaja digulirkan untuk kepentingan politik menjelang kontestasi lokal. Ia mengajak masyarakat untuk tetap kritis namun obyektif, serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas dasar hukumnya.
“Pemberantasan korupsi harus berdasarkan data dan fakta, bukan opini dan agenda tersembunyi,” tutupnya. (Red).
0 Komentar