Header Ads Widget 728X90

Korban Jiwa Kembali Jatuh di Perlintasan KA Tak Berpintu, Usulan Warga Batu Bara Diabaikan

Seorang warga kembali menjadi korban kecelakaan di jalur kereta api Kuala Tanjung – Bandar Tinggi, tepatnya di perlintasan tanpa palang pintu di kawasan Simpang Durian, Desa Pakam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara

Batu Bara, Ucup News.com

Seorang warga kembali menjadi korban kecelakaan di jalur kereta api Kuala Tanjung – Bandar Tinggi, tepatnya di perlintasan tanpa palang pintu di kawasan Simpang Durian, Desa Pakam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Insiden terjadi Sabtu (10/5) sekitar pukul 10.30 WIB dan menewaskan M. Butar Butar (64), seorang pedagang asal Desa Pematang Cengring Pekan.

Kejadian tragis ini menambah daftar panjang kecelakaan maut di perlintasan sebidang tanpa pengaman yang selama ini telah dikeluhkan masyarakat. Korban tewas saat melintasi jalur yang diketahui tidak memiliki palang pintu maupun penjaga, sehingga tidak ada peringatan saat kereta melintas.

Warga sekitar, melalui tokoh masyarakat, Nurdin menyampaikan kekecewaan mendalam atas kurangnya perhatian dari pihak terkait. Ia mengungkapkan bahwa masyarakat telah berkali - kali mengajukan usulan pemasangan palang pintu ke DPRD dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), namun belum juga mendapat respon serius.

"Sudah berkali - kali kami sampaikan permintaan agar setiap perlintasan dilengkapi palang pintu. Tapi seolah tidak ada niat untuk menindaklanjuti. Apakah harus terus menunggu korban berikutnya?" kata Nurdin geram. Sabtu (10/5/2025).

Tak hanya palang pintu, warga juga mengeluhkan minimnya pengawasan di perlintasan jalan dan ketiadaan pagar pembatas di sepanjang jalur yang melintasi kawasan padat penduduk. Kondisi ini membuat warga hidup dalam bayang - bayang ancaman kecelakaan setiap harinya.

Masyarakat mendesak agar pemerintah daerah dan pihak perkeretaapian segera mengambil langkah konkret guna mencegah jatuhnya korban jiwa berikutnya. Mereka berharap tragedi ini menjadi yang terakhir, dan keselamatan publik menjadi prioritas utama. (Suf).

Posting Komentar

0 Komentar