![]() |
| Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPD PNTI) Kabupaten Batu Bara menggulirkan program rehabilitasi kapal patroli Pokmaswas. |
Batu Bara, Ucup News.com
Dalam upaya meredam konflik berkepanjangan antara nelayan tradisional dan nelayan pengguna pukat besar, Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPD PNTI) Kabupaten Batu Bara menggulirkan program rehabilitasi kapal patroli Pokmaswas.
Ketua DPD PNTI Batu Bara, Ir. Azwar Hamid, didampingi Ketua DPK PNTI Medang Deras, Yuswanto dan Ketua DPK PNTI Nibung Hangus, Muhammad Idris menjelaskan bahwa pengawasan terhadap aktivitas kapal - kapal besar di bawah 4 mil laut kini menjadi kebutuhan mendesak.
“Konflik antar nelayan yang dipicu oleh pelanggaran wilayah tangkap tidak bisa dibiarkan berlarut. Pokmaswas adalah garda terdepan kita dalam menjaga hak nelayan kecil,” ujar Ir Azwar Hamid, Selasa (17/6/25).
DPD PNTI Kabupaten Batu Bara memilki 1 unit kapal kayu baru dalam kondisi 95 % dengan gading - gading 12, namun saat ini sedang naik dok untuk perbaikan. Sejumlah komponen penting seperti kopling as (kopas) dilaporkan hilang, menghambat operasional kapal di lapangan.
“Laut bukan hanya sumber penghidupan, tapi juga ruang hidup yang harus dijaga bersama,” tutup Ir. Azwar Hamid.
Pengawasan Partisipatif, Solusi Konflik Nelayan
Program ini bertujuan memulihkan fungsi pengawasan Pokmaswas agar dapat kembali aktif memantau dan melaporkan pelanggaran alat tangkap yang dilakukan nelayan besar. Dengan pendekatan kolaboratif bersama TNI AL, Polairud, dan KPLP, diharapkan ketegangan yang kerap terjadi di laut bisa diminimalisir.
“Pokmaswas bukan hanya pelapor, mereka bagian dari solusi menjaga laut untuk semua. Ketika pengawasan berjalan, konflik turun, dan nelayan kecil bisa melaut dengan tenang,” tambah Yuswanto.
Manfaat Ganda : Wisata Bahari hingga SAR
Tak hanya untuk pengawasan, kapal patroli Pokmaswas juga disiapkan untuk mendukung pengembangan wisata bahari ke Pulau Pandang dan Pulau Salang Nama, serta kegiatan mancing mania di kawasan rumpon Jermal 4. Selain itu, kapal juga bisa dimobilisasi untuk kebutuhan SAR (Search and Rescue) dan kegiatan kemanusiaan lainnya.
Harapan ke Depan
Program ini diyakini dapat menjadi model pengelolaan kawasan pesisir yang partisipatif dan berkelanjutan. DPD PNTI berharap dukungan dari pemerintah daerah, instansi terkait, serta mitra swasta, untuk menjadikan Pokmaswas sebagai pilar utama dalam menjaga laut dan meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil. (Suf).











0 Komentar