![]() |
| RA Warga Kecamatan Lima Puluh, kini harus berhadapan dengan hukum, Sebab, telah melakukan tindak pidana kekerasan dengan mengunakan Senjata tajam. |
Batu Bara, Ucup News.com
Hanya karena teguran sepele soal baju bekas yang berserakan, suasana malam di Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, berubah mencekam, seorang pria berinisial RA (39) mendadak mengamuk dan membacok keluarganya sendiri, Lambok Mangatur Aruan (42), hingga bersimbah darah.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada Rabu malam (29/10/2025) sekira pukul 21.00 Wib, di Lingkungan III, Kelurahan Lima Puluh Kota, awalnya, korban baru saja pulang dan mendapati baju bekas yang disimpannya di depan rumah dalam keadaan berserakan. Kesal, korban menegur pelaku yang diduga sebagai penyebabnya.
Namun, bukannya meminta maaf, RA justru tersinggung dan marah, dengan emosi memuncak, pelaku mengambil rantai lalu menghantamkannya ke leher korban, tak berhenti di situ, RA kembali datang sambil membawa parang bergagang plastik hitam dan langsung mengayunkannya ke arah kepala korban hingga terluka parah.
Korban yang berlumuran darah sempat berlari menyelamatkan diri sebelum akhirnya melapor ke Polres Batu Bara, tak butuh waktu lama, personel Satreskrim Polres Batu Bara bergerak cepat menuju lokasi kejadian, sekitar pukul 21.10 Wib, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan.
Kasat Reskrim Polres Batu Bara AKP Masagus Z.D., S.T.K., S.I.K., M.H. membenarkan penangkapan tersebut. “Pelaku sudah diamankan bersama barang bukti sebilah parang sepanjang sekitar 40 sentimeter. Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Akibat perbuatannya, RA terancam dijerat Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara, Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan visum terhadap korban guna melengkapi berkas perkara.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa persoalan sepele bisa berubah menjadi petaka ketika emosi tak terkendali, Polisi mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan setiap masalah dengan kepala dingin agar peristiwa serupa tak kembali terjadi. (Ikhw@n).











0 Komentar